Selasa, 20 Mei 2014

KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)

 KANKER  PAYUDARA  (CA   MAMAE)



 A.  PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil , dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh tubuh. Kanker payudara umumnya menyerang wanita kelompok umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan pertumbahan usia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.

B.   ETIOLOGI
Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonl dan familial;
  1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)
  2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
  3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
  4. Riwayat meastrual:
Ø  early menarche (sebelum 12 thun)
Ø  Late menopouse (setelah 50 th)
  1. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.
  2. Riwayat reproduksi: melahirkan anak  pertama diatas 30 tahun, menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
  3. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
  4. Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), obesitas, trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi, merokok.

C.  PATOFISIOLOGI  PENYAKIT

Untuk dapat menegakkan dignosa kanker dengan baik, terutama untuk melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan pengetahuan tentang proses terjadinya kanker dan perubahan strukturnya. Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal  sel kanker akan menggangu fungsi jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi  terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase, yaitu:
  1. Fase induksi 15 – 30 tahun
Kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai dapat merubah jaringan displasia menjadi tumor ganas.
  1. Fase insitu: 5 – 10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “pre concerous” yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit dn akhirnya juga di payudara.
  1. Fase invasi: 1 – 5 tahun
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan sekitarnya dan ke pembuluh darah sera limfa
  1. Fase desiminasi: 1 - 5 tahun
Terjadi penyebaran ke tempat lain

 
D. TANDA DAN GEJALA

Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan, kebanyakan ditemukan jika sudah teraba oleh pasien.
Tanda – tandanya:
  1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
  2. Nyeri di daerah massa
  3. Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada area mammae
  4. Edema dengan “peant d’ orange (keriput seperti kulit jeruk)
  5. Pengelupasan papilla mammae
  6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan, kadang disertai darah
  7. Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi

Penentuan Ukuran Tumor, Penyebaran Berdasarkan Kategori  T, N, M
TUMOR SIZE ( T )
  1. Tx: Tak ada tumor
  2. To: Tak dapat ditunjukkan adanya tumor  primer
  3. T1: Tumor dengan diameter , kurang dari 2 cm
  4. T2: Tumor dengan diameter 2 – 5 cm
  5. T3:  Tumor dengan diameter lebih dari 5
  6. T4: Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secara langsung ke dinding thorak atau kulit
REGIONAL LIMPHO NODUS ( N )
  1. Nx Kelenjar ketiak tak teraba
  2. No: Tak ada metastase kelenjar ketiak homolateral
  3. N1: Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakkan
  4. N2: Metastase ke kelenjar ketiak homolateral, melekat terfiksasi satu sama lain atau jaringan sekitrnya
  5. N3: Metastase ke kelenjar homolateral suprklavikuler/ infraklavikuler atau odem lengan
METASTASE JAUH ( M )
  1. Mo: Tak ada metastase jauh
  2. M1: Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
  1. Pemeriksaan labortorium meliputi:
Ø  Morfologi sel darah
Ø  LED
Ø  Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma
Ø  Pemeriksaan sitologis
  1. Test diagnostik lain:
a.       Non invasive;
Ø Mamografi
Ø Ro thorak
Ø USG
Ø MRI
Ø PET
 
b.   Invasif
Ø Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan pembedahan
Ø Aspirasi biopsy (FNAB)
Ø Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat
Ø True cut / Care biopsy
Ø Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk memandu jarum pada massa
Ø Incisi biopsy
Ø Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara froxen section

F.  KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar mellui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati.

G.  PENATALAKSANAAN MEDIS
            Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non pembedahan).  Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran knker.  Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.

H.  PROSES KEPERAWATAN PASIEN KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)

PENGKAJIAN
Hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kanker payudara adalah reaksi pasien terhadap diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut.  Pertanyaan yang berhubungan mencakup hal-hal berikut:
§      Bagaimana pasien berespon terhadap diagnosis?
§      Mekanisme koping apa yang pasien temukan paling membantu?
§      Dukungan psikologis atau emosional apa yang digunakan?
§      Apakah ada pasangan, anggota keluarga atau teman untuk membantunya dalam membuat pilihan pengobatan?
§      Bagian informasi mana yang paling penting yang pasien butuhkan?
§      Apakah pasien mengalami ketidaknyamanan?
Berdasarkan pengkajian, diagnosa keperawatan utama mencakup antara lain:
Preoperatif:
§      Kurang pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi
§      Koping tidak efektif berhubungan dengan krisis situasional atau maturasional
Pasca operatif:
§      Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker, diskontinuitas jaringan)
§      Kurang perawatan diri berhubungan dengan nyeri
§      Resiko infeksi berhubungan dengan inadekuat pertahanan primer atau imunosupresi
§      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis
§      Cemas berhubungan dengan status kesehatan
§      Pk: perdarahan
§      Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah
§      Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi
§      Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi dan struktur tubuh akibat pembedahan (mastektomi)

RENCANA KEPERAWATAN

1.   Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit kanker payudara b.d Kurang paparan sumber informasi


NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
NOC: Pengetahuan tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama 2 x ps mengerti proses penyakitnya dan Program perawatan serta Therapi yg diberikan dg:
Indikator:
Ps mampu:
   Menjelaskan kembali tentang proses penyakit, mengenal kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas
NIC: Pengetahuan penyakit
Aktifitas:
1.      Jelaskan tentang proses penyakit

2.      Jelaskan tentang program pengobatan dan alternatif pengobantan

3.      Jelaskan tindakan untuk mencegah komplikasi

4.      Tanyakan kembali pengetahuan ps tentang penyakit, prosedur prwtn dan pengobatan



1.      Meningkatan pengetahuan dan mengurangi cemas

2.      Mempermudah intervensi



3.      Mencegah keparahan penyakit

4.      Mereviw

2.     Dx. Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker, diskontinuitas jaringan)

NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
NOC: Kontrol nyeri, setelah dilkukan perawatan selama 3x24 jam nyeri ps berkurang dg:
Indikator:
Ø  Menggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri

Ø  Ps menyatakan nyeri berkurang

Ø  Ps mampu istirahan/tidur

Ø  Menggunakan tekhnik non farmakologi
NIC: Manajement nyeri
Aktifitas:
1.       Lakukan penilaian terhadap nyeri, lokasi, karakteristik dan faktor-faktor yang dapat menambah nyeri
2.       Amati isyarat non verbal tentang kegelisaan

3.       Fasilitasi linkungan nyaman
4.       Berikan obat anti sakit


5.       Bantu pasien menemukan posisi nyaman

6.       Berikan massage di punggung



7.       Tekan dada saat latihan batuk




1.       untuk menentukan intervensi yang sesuai dan keefektifan  dari therapi yang diberikan

2.       Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamnan
3.       Meningkatkan kenyamanan
4.       Mengurangi nyeri  dan memungkinkan pasien untuk mobilisasi tampa nyeri
5.       Peninggin lengan menyebabkan pasie rileks

6.       Meningkatkan relaksasi dan membantu untuk menfokuskan perhatian shg dapat meningkatkan sumber coping

7.       Memudahkan partisipasi pada aktifitas tampa timbul rasa tidak nyaman

 3.     Diagnosa keperawatan: deficite self care b.d nyeri

NOC dan indikator
NIC dan aktifitas

Rasional

NOC: Perawatan diri : (mandi, berpakaian), setelah diberi motivasi perawatan selama 2x24  jam, ps mampu melakukan mandi dan berpakaian sendiri dg:
Indikator:
Ø  Tubuh bebas dari bau dan menjaga keutuhan kulit
Ø  Menjelaskan cara mandi dan berpakaian secara aman
NIC: Membantu perawatan diri pasien
Aktifitas:
1.       Tempatkan alat-alat mandi disamping TT ps
2.       Libatkan keluarga dan ps
3.       Berikan bantuan selama ps masih mampu mengerjakan sendiri

NIC: ADL berpakaian
Aktifitas:
1.       Informasikan pd ps dlm memilih pakaian selama perawatan
2.       Sediakan pakaian di tempat yg mudah dijangkau
3.       Bantu berpakaian yg sesuai
4.       Jaga privcy ps
5.       Berikan pakaian pribadi yg digemari dan sesuai





1.       Mempermudah jangkauan
2.       Melatih kemandirian
3.       Meningkatkan kepercayaan





1.       Memudahkan intervensi


2.       Melatih kemandirian

3.       Menghindari nyeri bertambah
4.       Memberikan kenyamanan
5.       Memberikan kepercayaan diri ps

4.     Diagnosa keperawatan: Risiko infeksi bd indekuat pertahanan primer atau imonosupresi

NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
NOC: Kontrol infeksi dan kontrol resiko, setelah diberikan perawatan selama 3x24 jam tidak terjadi infeksi sekunder dg:
Indikator:
Ø  Bebas dari tanda-tanda infeksi
Ø  Angka leukosit normal
Ø  Ps mengatakan tahu tentang tanda-tanda infeksi
NIC: Perawatan payudara/ luka
Aktifitas:
1.       Amati luka dari tanda2 infeksi
2.       Lakukan perawatan payudara dengan tehnik aseptic dan gunakan kassa steril untuk merawat dan menutup luka
3.       Anjurkan pada ps utnuk melaporkan dan mengenali tanda-tanda infeksi
4.       Kelola th/ sesuai program

NIC: Kontrol infeksi
Aktifitas:
1.       Batasi pengunjung
2.       Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat ps
3.       Tingkatkan masukan gizi yang cukup
4.       Anjurkan istirahat cukup
5.       Pastikan penanganan aseptic daerah IV
6.       Berikan PEN-KES tentang risk infeksi



1.       Penanda proses infeksi
2.       Menghindari infeksi



3.       Mencegah infeksi


4.       Mempercepat penyembuhan



1.       Mencegah infeksi sekunder
2.       Mencegah INOS

3.       Meningkatkan daya tahan tubuh

4.       Membantu relaksasi dan membantu proteksi infeksi
5.       Mencegah tjdnya infeksi
6.       Meningkatkan pengetahuan ps


5.     Dx. keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis

NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
NOC: Status nutrisi, setelah diberikan penjelasan dan perawatan selama 4x 24 jam kebutuhan nutrisi ps terpenuhi dg:
Indikator:
Ø  Pemasukan nutrisi yang adekuat
Ø  Pasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkan
Ø  Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Ø  Nilai laboratorim, protein total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6 gr%, HB tidak kurang dari 10 gr %
Ø  Membran mukosa dan konjungtiva tidak pucat
NIC: terapi gizi
Aktifitas:
1.       Monitor masukan makanan/ minuman dan hitung kalori harian secara tepat
2.       Kaloborasi ahli gizi


3.       Pastikan dapat diet TKTP

4.       Berikan perawatan mulut
5.       Pantau hasil labioratoriun protein, albumin, globulin, HB
6.       Juhkn benda-benda yang tidak enak untuk dipandang seperti urinal, kotak drainase, bebat dan pispot
7.       Sajikan makanan hangat dengan variasi yang menarik



1.       Penanda malnutrisi


2.       Penentuan jumlah kalori dan bahan makanan yang memenuhi standar gizi
3.       Mencegah penurunan nafsu makan
4.        
5.       Penanda kekurangan nutrisi

6.       Dapat mengurangi nafsu makan


7.       Menambah selera makan psien

6.     Dx. keperawatan: Cemas b.d status kesehatan

NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
NOC: kontrol kecemasan dan coping, setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam cemas ps hilang atau berkurang dg:
Indikator:
Ps mampu:
Ø  Mengungkapkan cara mengatasi cemas
Ø  Mampu menggunakan coping
Ø  Dapat tidur
Ø  Mengungkapkan tidak ada penyebab fisik yang dapat menyebabkn cemas


NIC: Penurunan kecemasan
Aktifitas:
1.       Bina Hub. Saling percaya
2.       Libatkan keluarga
3.       Jelaskan semua Prosedur




4.       Hargai pengetahuan ps tentang penyakitnya
5.       Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support

6.       Berikan reinfocement untuk menggunakan Sumber Coping yang efektif



1.       Mempermudah intervensi
2.       Mengurangi kecemasan
3.       Membantu ps dlam meningkatkan pengetahuan tentang status kes dan meningkatkan kontrol kecemasan
4.       Merasa dihargai

5.       Dukungan akan memberikan keyakinan thdp peryataan harapan untuk sembuh/masa depan
6.       Penggunaan Strategi adaptasi secara bertahap ( dari mekanisme pertahan, coping, samapi strategi penguasaan) membantu ps cepat mengadaptasi kecemsan

 7.   Dx. keperawatan: PK: Perdarahan

NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
NOC: Perdarahan berhenti, setelah dilakukan perawatan selama 4x24 jam perawat mampu menghentikan perdarahan dg Indikataor:
Ø  Luka sembuh kering, bebas  pus, tidak meluas.
Ø  HB tidak kurang dari 10 gr %

NIC: Pencegahan sirkulasi
Aktifitas:
1.       Lakukan penilaian menyeluruh tentang sirkulasi; cek nadi, edema, pengisian kapiler, dan perdarahan di saat merawat mamae
2.       Lakukan perawatan luka dengan hati-hati dengan menekan daerah luka dengan kassa steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic basah-basah
3.       Kelola th/sesuai order




1.       Penanda gangguan sirkulasi darah dan antisipasi kekurangan HB



2.       Menghentikan perdarahan dan menghindari perluasan luka




3.       Diberikan secara profilaksis atau untuk menghentikn perdarahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar