KANKER PAYUDARA
(CA MAMAE)
A. PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang
paling banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak
dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil ,
dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada
kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh tubuh.
Kanker payudara umumnya menyerang wanita kelompok umur 40-70 tahun, tetapi
resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan pertumbahan usia.
Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.
Sebab keganasan
pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang berkaitan erat
dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor
hormonl dan familial;
- Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)
- Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
- Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
- Riwayat meastrual:
Ø
early menarche (sebelum 12 thun)
Ø
Late menopouse (setelah 50 th)
- Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.
- Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun, menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
- Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
- Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), obesitas, trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi, merokok.
Untuk dapat menegakkan dignosa kanker dengan baik,
terutama untuk melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan pengetahuan tentang
proses terjadinya kanker dan perubahan strukturnya. Tumor/neoplasma merupakan
kelompok sel yang berubah dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak
berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi
abnormal sel kanker akan menggangu
fungsi jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi
perubahan secara biokimiawi terutama
dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel
normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase, yaitu:
- Fase induksi 15 – 30 tahun
Kontak
dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai dapat merubah
jaringan displasia menjadi tumor ganas.
- Fase insitu: 5 – 10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “pre concerous” yang bisa
ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit dn
akhirnya juga di payudara.
- Fase invasi: 1 – 5 tahun
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan
menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan sekitarnya dan ke pembuluh darah
sera limfa
- Fase desiminasi: 1 - 5 tahun
Terjadi penyebaran ke tempat lain
Penemuan dini kanker
payudara masih sulit ditemukan, kebanyakan ditemukan jika sudah teraba oleh
pasien.
Tanda – tandanya:
- Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
- Nyeri di daerah massa
- Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada area mammae
- Edema dengan “peant d’ orange (keriput seperti kulit jeruk)
- Pengelupasan papilla mammae
- Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan, kadang disertai darah
- Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi
Penentuan
Ukuran Tumor, Penyebaran Berdasarkan Kategori
T, N, M
TUMOR SIZE ( T )
- Tx: Tak ada tumor
- To: Tak dapat ditunjukkan adanya tumor primer
- T1: Tumor dengan diameter , kurang dari 2 cm
- T2: Tumor dengan diameter 2 – 5 cm
- T3: Tumor dengan diameter lebih dari 5
- T4: Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secara langsung ke dinding thorak atau kulit
REGIONAL LIMPHO NODUS ( N )
- Nx Kelenjar ketiak tak teraba
- No: Tak ada metastase kelenjar ketiak homolateral
- N1: Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakkan
- N2: Metastase ke kelenjar ketiak homolateral, melekat terfiksasi satu sama lain atau jaringan sekitrnya
- N3: Metastase ke kelenjar homolateral suprklavikuler/ infraklavikuler atau odem lengan
METASTASE JAUH ( M )
- Mo: Tak ada metastase jauh
- M1: Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara
- Pemeriksaan labortorium meliputi:
Ø
Morfologi sel darah
Ø
LED
Ø
Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma
Ø
Pemeriksaan sitologis
- Test diagnostik lain:
a.
Non invasive;
Ø
Mamografi
Ø
Ro thorak
Ø
USG
Ø
MRI
Ø
PET
b. Invasif
Ø
Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum
dan 2 macam tindakan pembedahan
Ø
Aspirasi biopsy (FNAB)
Ø
Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa
dibedakan antar kistik atau padat
Ø
True cut / Care biopsy
Ø
Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic
biopsy mamografi untuk memandu jarum pada massa
Ø
Incisi biopsy
Ø
Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan
histologik secara froxen section
Metastase ke jaringan sekitar mellui
saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati.
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non
pembedahan). Penanganan kuratif dengan
pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial, mastektomi total,
mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran knker. Penanganan
non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.
PENGKAJIAN
Hal yang
perlu dikaji pada pasien dengan kanker payudara adalah reaksi pasien terhadap
diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut. Pertanyaan yang berhubungan mencakup hal-hal
berikut:
§ Bagaimana pasien berespon terhadap
diagnosis?
§ Mekanisme koping apa yang pasien temukan
paling membantu?
§ Dukungan psikologis atau emosional apa
yang digunakan?
§
Apakah ada pasangan, anggota keluarga atau teman
untuk membantunya dalam membuat pilihan pengobatan?
§
Bagian informasi mana yang paling penting yang
pasien butuhkan?
§
Apakah pasien mengalami ketidaknyamanan?
Berdasarkan pengkajian,
diagnosa keperawatan utama mencakup antara lain:
Preoperatif:
§ Kurang pengetahuan tentang kanker payudara
dan pilihan pengobatan berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi
§ Koping tidak efektif berhubungan dengan
krisis situasional atau maturasional
Pasca operatif:
§
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia
(proses kanker, diskontinuitas jaringan)
§ Kurang perawatan diri berhubungan dengan
nyeri
§
Resiko infeksi berhubungan dengan inadekuat
pertahanan primer atau imunosupresi
§
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan faktor psikologis
§
Cemas berhubungan dengan status kesehatan
§
Pk: perdarahan
§ Kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan insisi bedah
§ Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
kehilangan bagian tubuh, trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi
§ Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan
fungsi dan struktur tubuh akibat pembedahan (mastektomi)
RENCANA
KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit kanker payudara b.d Kurang paparan sumber informasi
NOC dan indikator
|
NIC dan aktifitas
|
Rasional
|
NOC: Pengetahuan tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama 2 x ps mengerti proses penyakitnya dan Program perawatan serta Therapi yg diberikan dg:
Indikator:
Ps mampu:
Menjelaskan kembali tentang proses
penyakit, mengenal kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas
|
NIC: Pengetahuan penyakit
Aktifitas:
1.
Jelaskan tentang proses penyakit
2.
Jelaskan tentang program
pengobatan dan alternatif pengobantan
3.
Jelaskan tindakan untuk
mencegah komplikasi
4.
Tanyakan kembali pengetahuan ps tentang penyakit, prosedur prwtn dan
pengobatan
|
1. Meningkatan pengetahuan
dan mengurangi cemas
2. Mempermudah intervensi
3. Mencegah keparahan
penyakit
4. Mereviw
|
2. Dx. Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker, diskontinuitas jaringan)
NOC dan indikator
|
NIC dan aktifitas
|
Rasional
|
NOC: Kontrol nyeri, setelah dilkukan perawatan selama 3x24 jam nyeri ps berkurang dg:
Indikator:
Ø
Menggunakan skala nyeri untuk
mengidentifikasi tingkat nyeri
Ø Ps menyatakan nyeri
berkurang
Ø Ps mampu istirahan/tidur
Ø Menggunakan tekhnik non
farmakologi
|
NIC: Manajement nyeri
Aktifitas:
1.
Lakukan penilaian terhadap
nyeri, lokasi, karakteristik dan faktor-faktor yang dapat menambah nyeri
2.
Amati isyarat non verbal
tentang kegelisaan
3.
Fasilitasi linkungan nyaman
4.
Berikan obat anti sakit
5.
Bantu pasien menemukan posisi nyaman
6.
Berikan massage di punggung
7.
Tekan dada saat latihan batuk
|
1.
untuk menentukan intervensi
yang sesuai dan keefektifan dari
therapi yang diberikan
2.
Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamnan
3.
Meningkatkan kenyamanan
4.
Mengurangi nyeri dan memungkinkan pasien untuk mobilisasi
tampa nyeri
5.
Peninggin lengan menyebabkan pasie rileks
6.
Meningkatkan relaksasi dan membantu untuk menfokuskan perhatian shg
dapat meningkatkan sumber coping
7.
Memudahkan partisipasi pada aktifitas tampa timbul rasa tidak nyaman
|
3. Diagnosa keperawatan: deficite self care b.d nyeri
NOC
dan indikator
|
NIC
dan aktifitas
|
Rasional |
NOC: Perawatan diri : (mandi, berpakaian), setelah diberi
motivasi perawatan selama 2x24 jam, ps
mampu melakukan mandi dan berpakaian sendiri dg:
Indikator:
Ø
Tubuh bebas dari bau dan
menjaga keutuhan kulit
Ø
Menjelaskan cara mandi dan
berpakaian secara aman
|
NIC: Membantu perawatan diri pasien
Aktifitas:
1. Tempatkan alat-alat mandi
disamping TT ps
2. Libatkan keluarga dan ps
3.
Berikan bantuan selama ps
masih mampu mengerjakan sendiri
NIC: ADL berpakaian
Aktifitas:
1. Informasikan pd ps dlm
memilih pakaian selama perawatan
2. Sediakan pakaian di tempat
yg mudah dijangkau
3. Bantu berpakaian yg sesuai
4. Jaga privcy ps
5. Berikan pakaian pribadi yg
digemari dan sesuai
|
1. Mempermudah jangkauan
2. Melatih kemandirian
3. Meningkatkan kepercayaan
1.
Memudahkan intervensi
2.
Melatih kemandirian
3.
Menghindari nyeri bertambah
4.
Memberikan kenyamanan
5.
Memberikan kepercayaan diri ps
|
4. Diagnosa keperawatan: Risiko infeksi bd indekuat pertahanan primer atau imonosupresi
NOC
dan indikator
|
NIC
dan aktifitas
|
Rasional
|
NOC: Kontrol infeksi dan kontrol resiko, setelah diberikan perawatan selama 3x24 jam tidak terjadi infeksi
sekunder dg:
Indikator:
Ø Bebas dari tanda-tanda
infeksi
Ø Angka leukosit normal
Ø
Ps mengatakan tahu tentang
tanda-tanda infeksi
|
NIC: Perawatan payudara/ luka
Aktifitas:
1.
Amati luka dari tanda2 infeksi
2.
Lakukan perawatan payudara
dengan tehnik aseptic dan gunakan kassa steril untuk merawat dan menutup luka
3.
Anjurkan pada ps utnuk
melaporkan dan mengenali tanda-tanda infeksi
4.
Kelola th/ sesuai program
NIC: Kontrol infeksi
Aktifitas:
1.
Batasi pengunjung
2.
Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat ps
3.
Tingkatkan masukan gizi yang cukup
4.
Anjurkan istirahat cukup
5.
Pastikan penanganan aseptic daerah IV
6.
Berikan PEN-KES tentang risk
infeksi
|
1.
Penanda proses infeksi
2.
Menghindari infeksi
3.
Mencegah infeksi
4.
Mempercepat penyembuhan
1.
Mencegah infeksi sekunder
2.
Mencegah INOS
3.
Meningkatkan daya tahan tubuh
4.
Membantu relaksasi dan membantu proteksi infeksi
5.
Mencegah tjdnya infeksi
6.
Meningkatkan pengetahuan ps
|
5. Dx. keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
NOC
dan indikator
|
NIC
dan aktifitas
|
Rasional
|
NOC: Status nutrisi, setelah diberikan penjelasan dan perawatan selama 4x 24 jam kebutuhan nutrisi ps terpenuhi dg:
Indikator:
Ø Pemasukan nutrisi yang
adekuat
Ø
Pasien mampu menghabiskan
diet yang dihidangkan
Ø Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
Ø Nilai laboratorim, protein
total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6 gr%, HB tidak kurang
dari 10 gr %
Ø Membran mukosa dan
konjungtiva tidak pucat
|
NIC: terapi gizi
Aktifitas:
1.
Monitor masukan makanan/
minuman dan hitung kalori harian secara tepat
2.
Kaloborasi ahli gizi
3.
Pastikan dapat diet TKTP
4.
Berikan perawatan mulut
5.
Pantau hasil labioratoriun protein, albumin, globulin, HB
6.
Juhkn benda-benda yang tidak
enak untuk dipandang seperti urinal, kotak drainase, bebat dan pispot
7.
Sajikan makanan hangat dengan
variasi yang menarik
|
1.
Penanda malnutrisi
2.
Penentuan jumlah kalori dan bahan makanan yang memenuhi standar gizi
3.
Mencegah penurunan nafsu makan
4.
5.
Penanda kekurangan nutrisi
6.
Dapat mengurangi nafsu makan
7.
Menambah selera makan psien
|
6. Dx. keperawatan: Cemas b.d status kesehatan
NOC dan indikator
|
NIC dan aktifitas
|
Rasional
|
NOC: kontrol kecemasan dan coping, setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam cemas ps hilang atau berkurang dg:
Indikator:
Ps mampu:
Ø Mengungkapkan cara
mengatasi cemas
Ø Mampu menggunakan coping
Ø Dapat tidur
Ø Mengungkapkan tidak ada
penyebab fisik yang dapat menyebabkn cemas
|
NIC: Penurunan kecemasan
Aktifitas:
1.
Bina Hub. Saling percaya
2.
Libatkan keluarga
3.
Jelaskan semua Prosedur
4.
Hargai pengetahuan ps tentang penyakitnya
5.
Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support
6.
Berikan reinfocement untuk
menggunakan Sumber Coping yang efektif
|
1.
Mempermudah intervensi
2.
Mengurangi kecemasan
3.
Membantu ps dlam meningkatkan
pengetahuan tentang status kes dan meningkatkan kontrol kecemasan
4.
Merasa dihargai
5.
Dukungan akan memberikan keyakinan thdp peryataan harapan untuk
sembuh/masa depan
6.
Penggunaan Strategi adaptasi secara bertahap ( dari mekanisme pertahan,
coping, samapi strategi penguasaan) membantu ps cepat mengadaptasi kecemsan
|
7. Dx. keperawatan: PK: Perdarahan
NOC
dan indikator
|
NIC
dan aktifitas
|
Rasional
|
NOC: Perdarahan berhenti, setelah
dilakukan perawatan selama 4x24 jam perawat mampu menghentikan perdarahan dg
Indikataor:
Ø Luka sembuh kering,
bebas pus, tidak meluas.
Ø
HB tidak kurang dari 10 gr %
|
NIC: Pencegahan
sirkulasi
Aktifitas:
1.
Lakukan
penilaian menyeluruh tentang sirkulasi; cek nadi, edema, pengisian kapiler,
dan perdarahan di saat merawat mamae
2.
Lakukan
perawatan luka dengan hati-hati dengan menekan daerah luka dengan kassa
steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic basah-basah
3.
Kelola
th/sesuai order
|
1.
Penanda gangguan sirkulasi darah dan antisipasi kekurangan HB
2.
Menghentikan perdarahan dan
menghindari perluasan luka
3.
Diberikan secara profilaksis
atau untuk menghentikn perdarahan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar