Senin, 26 Mei 2014

Coronary Heart Disease


Coronary Heart Disease 



1.      Definisi
CAD adalah kondisi patologis arteri coroner ditandai dengan penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran darah ke jantung. (Brunner & Suddarth, 2000).

2.      Anatomi Fisiologi
Arteri koronaria adalah pembuluh yang menyuplai otot jantung, yang mempunyai kebutuhan metabolisme tinggi terhadap oksigen dan nutrisi. Jantung menggunakan 70% sampai 80% oksigen yang diantarkan melalui arteri koronaria. Sebagai perbandingan, organ lain hanya menggunakan rata-rata seperempat oksigen yang diantarkan. Arteri koronaria muncul dari aorta dekat hulunya di ventrikel kiri. dinding sisi kiri jantung disuplai dengan bagian yang lebih banyak melalui arteri koronaria utama kiri, yang kemudian terpecah menjadi dua cabang besar ke bawah (arteri asendens anterior sinistra) dan melintang (arteri sirkumfleksia) sisi kiri jantung. Jantung kanan dipasok seperti itu pula dari arteri koronaria dekstra. Tidak seperti arteri lain, arteri koronaria di perfusi selama diastolik.

3.      Etiologi
Penyebab CAD adalah penyakit aterosklerosis, mungkin disebabkan akibat kelainan metabolisme lipid, koagulasi darah dan keadaan biokimia dinding arteri.
Faktor resiko CAD ada 2 yaitu yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi :
-          Riwayat keluarga positif
-          Peningkatan usia
-          Jenis kelamin, terjadi tiga kali lebih sering pada pria dibandingkan wanita.
-          Ras : insiden lebih sering terjadi pada penduduk Amerika keturunan Afrika.
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :
-          Kolesterol darah tinggi
-          Tekanan darah tinggi
-          DM, obesitas, inaktivitas fisik
-          Stress
-          Penggunaan kontrasepsi oral
-          Kepribadian, seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.
-          Geografi : insiden lebih tinggi pada daerah industri.

4.      Patofisiologi
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrien oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar akan cenderung terjadi pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli yang merupakan komplikasi tersering aterosklerosis.

5.      Tanda dan Gejala
Aterosklerosis koroner menimbulkan gejala dan komplikasi sebagai akibat penyempitan lumen arteri dan penyumbatan aliran darah ke jantung. Sumbatan aliran darah ke jantung berlangsung progresif dan suplai darah yang tidak adekuat (iskemia) yang ditimbulkannya akan membuat sel-sel otot kekurangan komponen darah yang dibutuhkan untuk hidup. Kerusakan sel akibat iskemia terjadi dalam berbagai tingkat. Manifestasi utama iskemia miokardium adalah nyeri dada. Angina pektoris adalah nyeri dada yang hilang timbul, tidak disertai kerusakan ireversibel sel-sel jantung. Iskemia yang lebih berat disertai kerusakan sel dinamakan infark miokardium. Jantung yang mengalami kerusakan ireversibel akan mengalami degenerasi dan kemudian diganti dengan jaringan parut. Bila kerusakan jantung sangat luas, jantung akan mengalami kegagalan, tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan tubuh akan darah dengan memberikan curah jantung yang adekuat. Manifestasi akhir penyakit arteri koroner dapat berupa perubahan pada EKG, aneurisma ventrikel, disritmia dan kematian mendadak.

6.      Tes Diagnostik
·         Elektrokardiografi
·         Pemeriksaan Enzim dan Isoenzim
Creatinin Kinase (CK), dengan isoensimnya CK-MB)
·         Thorax foto, echocardiografi.

7.      Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan medis adalah memperkecil kerusakan jantung sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Kerusakan jantung diperkecil dengan cara :
a.       Segera mengembalikan keseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen jantung.
b.      Terapi obat-obatan
c.       Pemberian oksigen
d.      Bed rest
e.       Colaborasi therapy
-          Nitroglycerin (sub lingual, iv)
-          Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)
-          Atherectomy
-          Coronary Artery By Pass Graft (CABG).

8.      Komplikasi
a.       Aritmia
b.      Congestive Heart Failure
c.       Cardiogenik Syok
d.      Perikarditis
e.       Emboli paru
f.       Ventrikuler aneurysme.


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Pengkajian
Data subyektif :
Informasi kesehatan yang penting
Riwayat kesehatan : penyakit miokard infark sebelumnya, angina, aortic stenosis, cardiomyopati, hipertensi, DM, anemia, penyakit paru dan hiperlipidemia.
Obat-obatan : penggunaan nitrat b adrenergic bloker, obat anti hipertensi, agen penurun lipid.
Pola fungsi kesehatan :
a.       Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Riwayat keluarga yang sakit jantung, gaya hidup kurang gerak, merokok.
b.      Nutrisi dan metabolik
Konsumsi lemak/kolesterol, garam
Mual, sendawa, rasa panas dalam perut, nyeri ulu hati saat makan.
c.       Aktivitas dan latihan
Palpitasi, dyspnea, dizziness, lemah, nyeri dada bila bekerja.
d.      Persepsi kognitif
Nyeri dada atau tekan berakhir dalam 20 menit, ke lengan, dagu, leher, pundak, punggung dan biasanya dihubungkan dengan faktor pencetus, hilang dengan istirahat atau dengan nitrogliserin.
e.       Koping toleransi terhadap stress
Hidup penuh stress, kecemasan.
Data obyektif :
-          Kecemasan
-          Kulit dingin, lembab, kulit pucat.
-          Cardiovaskuler : takikardi, aritmia, ventrikel gallop, atrial gallop.

2.      Diagnosa Keperawatan
a.       Nyeri dada b.d penurunan aliran darah koroner.
b.      Menurunnya cardiac output b.d perubahan kontraktilitas miokardium.
c.       Kecemasan b.d ketakutan akan kematian.
d.      Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan kebutuhan.
3.      Perencanaan Keperawatan
a.       Nyeri dada b.d penurunan aliran darah koroner
HYD : Nyeri dada berkurang sampai dengan hilang.
Intervensi :
1.      Kaji keluhan nyeri dada, lokasi, durasi, intensitas dan faktor yang mempengaruhi.
R/  Untuk mengetahui temuan klinis yang khas pada nyeri iskemik.
2.      Beri oksigen sesuai dengan instruksi.
R/  Meningkatkan suplai oksigen ke jantung.
3.      Kolaborasi untuk pemberian obat vasodilator dan anti koagulan.
R/  Therapi obat merupakan pertahanan pertama untuk mempertahan-kan jaringan jantung.
4.      Anjurkan untuk istirahat yang cukup, tempat tidur dengan bagian kepala ditinggikan.
R/  Istirahat dapat mengurangi konsumsi oksigen ke jantung.
5.      Tingkatkan kenyamanan fisik pasien yaitu dengan posisi tidur yang nyaman dan memenuhi kebutuhan dasar.
R/  Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan.

b.      Menurunnya cardiac output b.d perubahan kontraktilitas miokardium.
HYD :     Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan pompa jantung dengan kriteria :
-          Tekanan darah, nadi dalam batas normal
-          Toleran terhadap peningkatan aktivitas tanpa dispnea, sinkop atau sakit dada.
-          Bebas dari efek samping obat yang digunakan untuk memulihkan output jantung.
Intervensi :
1.      Observasi tanda sakit dada : lokasi, penyebaran, lama, faktor presipitasi dan pembesarannya.
R/  Untuk mengetahui temuan klinis yang khas pada nyeri iskemik.
2.      Observasi tanda-tanda vital, tekanan darah, kualitas nadi.
R/  Takikardia dapat terjadi karena nyeri, cemas dan menurunnya curah jantung.
3.      Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, lama dan bunyi tambahan.
R/  BJ3 dan BJ4 atau crackles terjadi dengan dekompensasi jantung, terjadinya murmur dapat menunjukkan katup karena nyeri dada.
4.      Observasi perubahan status mental : disorientasi, bingung, gelisah, kurang peka terhadap rangsang, pingsan.
R/  Menurunnya perfusi otak dapat menghasilkan perubahan sensoris.
5.      Catat suhu, warna kulit dan capillary refill.
R/  Curah jantung turun membuat sirkulasi perifer menurun dan kulit pucat.
6.      Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama episode akut.
R/  Menurunkan konsumsi kebutuhan oksigen, menurunkan kerja miokard.
7.      Berikan periode istirahat yang adekuat.
R/  Penghematan energi, menurunkan kerja jantung.
8.      Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan, observasi adanya penurunan pengeluaran.
R/  Penurunan pengeluaran menunjukkan penurunan curah jantung.
9.      Berikan oksigen sesuai program medik.
R/  Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard.
10.  Lakukan pemeriksaan sesuai program dokter : enzym jantung, AGD, elektrolit dan pantau hasilnya.
11.  Berikan obat sesuai program medik dan monitor efek pembesarannya.
12.  Ajarkan cara mengurangi stres: teknik relaksasi, cara mengontrol pernapasan.
R/  Mengurangi kecemasan.

c.       Kecemasan berhubungan dengan ketakutan akan kematian.
HYD :     Kecemasan menurun sampai tingkat yang dapat diatasi.
-          Menunjukkan strategi koping efektif/keterampilan pemecahan masalah.
Intervensi :
1.      Kaji tingkat kecemasan pasien, keluarga dan mekanisme koping.
R/  Merupakan informasi mengenai perasaan sehat secara umum dan psikologis.
2.      Kaji kebutuhan bimbingan spiritual bila perlu dirujuk.
R/  Akan membantu mengurangi kecemasan.
3.      Biarkan pasien mengekspresikan kecemasannya.
R/  Kecemasan yang tidak dapat dihilangkan meningkatkan konsumsi oksigen jantung.
4.      Libatkan dukungan dan kehadiran keluarga.
R/  Mengurangi kecemasan pasien.
5.      Berikan obat sedatif, koaguilizer sesuai program medik.
R/  Untuk membantu pasien rileks.

d.      Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplasi oksigen miokard dan kebutuhan.
HYD :     Peningkatan toleransi aktivitas yang maju dengan frekuensi jantung/irama dan TD dalam batas normal.
Intervensi :
1.      Kaji frekuensi jantung, irama, perubahan TD sebelum, selama dan sesudah aktivitas.
R/  Menentukan respon pasien.
2.      Tingkatkan istirahat, berikan aktivitas senggang yang tidak berat.
R/  Menurunkan konsumsi oksigen, menurunkan kerja miokard, menurunkan resiko komplikasi.
3.      Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen contoh mengejan saat defekasi.
R/  Valsava manuver dapat mengakibatkan penurunan curah jantung, takikardia dan peningkatan TD.
4.      Anjurkan untuk meningkatkan tingkat aktivitas secara bertahap.
R/  Aktivitas yang meningkat memberikan kontrol jantung.

4.      Discharge Planning
1.      Menghindari aktivitas yang berat, yang menyebabkan nyeri dada, kelelahan yang berlebihan.
2.      Menghindari panas dan dingin yang berlebihan.
3.      Menurunkan berat badan bila perlu.
4.      Hindari/berhenti merokok.
5.      Aktivitas harus diselingi istirahat yang cukup.
6.      Mematuhi diit yang dianjurkan, menyesuaikan kalori, lemak dan garam sesuai yang dianjurkan.
7.      Mematuhi aturan pengobatan, dalam hal minum obat.
8.      Melakukan aktivitas yang dapat membebaskan dari tekanan stress.
9.      Melakukan penyesuaian fisik dengan peningkatan bertahap tingkat aktivitas, berjalan-jalan setiap hari dengan meningkatkan jarak dan lamanya sesuai dengan yang dianjurkan.
10.  Menghindari aktivitas yang menegangkan otot, angkat berat, setiap aktivitas yang memerlukan energi mendadak.
 
Segera ke fasilitas kesehatan bila nyeri dada tidak menghilang, napas pendek, denyut jantung cepat/lambat dan pingsan.


DAFTAR PUSTAKA
  
Black, Joyce M., 1997. Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care. 5th ed. Philadelphia : W.B. Saunders Company.

Brunner and Suddarth’s, 2000. Textbook of Medical Surgical Nursing. Lippincott, Philadelphia.

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed. 3. Jakarta : EGC.

Lewis, Sharon Mantik. 2000. Medical Surgical Nursing : Assessment and Management of Clinical Problems. Mosby Inc., Missouri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar