Selasa, 27 Mei 2014

Cairan Tubuh



1.      Air Tubuh
Air dalam tubuh manusia merupakan komponen terbesar, 40-75 % dari tubuh manusia adalah air. Seorang bayi baru lahir mempunyai presentase air paling besar yaitu 75 %. Orang yang sudah sangat lanjut usia dan kurus, 40 % tubuhnya terdiri atas air.
Selain itu, ada perbedaan mencolok antara orang gemuk dengan yang kurus. Orang gemuk relatif lebih sedikit airnya dibandingkan dengan orang yang kurus. Jenis kelamin juga menentukan komposisi air, yakni : pada orang dewasa muda laki-laki sebanyak 57 %, sedangkan pada perempuan sebanyak 47 %.
Dengan mengetahui presentasi air tubuh tersebut, haruslah dipahami bahwa hilangnya jumlah cairan tubuh dengan presentase yang sama sebetulnya mempunyai akibat yang berbeda. Perlu diketahui kehilangan cairan tubuh pada pasien bayi jauh lebih berakibat serius karena menggoyahkan homeostatis dari 75 % tubuhnya, dikatakan jumlah cairan tubuh neonatus dan bayi relatif lebih banyak dibandingkan cairan tubuh orang dewasa.
Maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi :
1). Sel-sel lemak : mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh.
2). Usia : Sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
3). Jenis kelamin wanita :Wanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proposional, karena banyak mengandung lemak tubuh.

2.      Sumber Air Tubuh.
a). Air minum ( 1500-2000cc/hari ).
b). Air yang ada dalam makanan ( 700cc/hari ).
c).Air yang dihasilkan oleh sel tubuh pada proses metabolismenya (200cc/hari ). Contonya glikolisis aerobik.
Jadi kurang lebih cairan yang dibutuhkan manusia setiap harinya 2400-2900cc/hari.

3.      Pengeluaran Air Tubuh.
Dalam Homeostatis, jumlah air tubuh selalu diupayakan konstan. Karenanya, air tubuh yang keluar akan sama dengan jumlah air tubuh yang masuk .

Air tubuh yang keluar dapat melalui :
·         Ekskresi ginjal, bernentu air kemih (1400-1900 cc/hari 0.
·         Udara ekspirasi pernapasan, berbentuk uap air (350 cc/hari )
·         Melalui kulit , dengan cara difusi dan pengeluaran keringat (100 cc/hari ).
·         Air dalam feses atau tinja ( 200 cc/hari ).
Jadi total pengeluaran total 2400-2900 cc/hari. Antara pengeluaran dan pemasukan harusla seimbang, tetapui tentu saja variasi jumlahnya sangat tergantung keadaan.Kalu keadaan panas akan banyak berkeringat dan bila keadaan kelembabab rendah, penguapan akan bertambah dan mekanisme haus akan menyebabkan bertambahnya air yang diminum.

4.      Dinamika Cairan Tubuh.
Cairan tubuh berperan  sebagai medium atau sarana untuk traspor zat-zat makanan maupun traspor sisa-sisa metabolisme. Cairan tubuh membawa nutrien sejak absorbsi dan mendistribusikan sampai ketingkat intara seluler dimana nutrien mengalami metabolisme. Demikian pula hasil-hasil metabolisme akan didistribusikan keseluruh tubuh, dan sisa metabolisme dibawa ketempat-tempat ekskresi, semuanya terjadi dengan cairan tubuh sebagai medium.
Cairan tubuh sebagai obyek utama dalam upaya homeostasis, mempunyai fungsi :
·         Mengatur keseimbangan berbagai elektrolit seperti Natrium, Kalium Clorida, Magnesium, Calsium,
·         Mengatur keseimbangan asam-basa dimana kekuatan senyawa yang bersifat asan dan bersifat basa berada dalam keadaan seimbang dan dibantu oleh zat yang berfungsi sebagai dapar ( buffer) cairan yubuh.
·         Mengatur suhu tubuh agar tetap konstan dengan cara mekanisme produksi panas oleh hepar dan otot dan mekanisme pelepasan panas tubuh oleh kulit dengan hipotalamus sebagai pengendalian sentralnya.

5.      Komponen Cairan Tubuh .
Secara fungsional cairan tubuh dibedakan atas dua bagian, yaitu :
  1. Cairan Intraseluler ( CIS ).
CIS  adalah cairan yang berada didalam sel, pada orang dewasa kira-kira dua per tiga dari cairan tubuh adalah intraseluler, sama kira-kira 25 liter pada rata-rata pria dewasa dengan berat badan 70 Kg,. Sebaliknya hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraseluler.
  1. Cairan Ekstraseluler ( CES ).
CES adalah cairan yang berada diluar sel dan terdiri dari :
·         Cairan Intertisial adalah cairan yang berda dicelah-celah jaringan antar sel.
·         Cairan intra vaskuler ( plasma ), yaitu cairan yang berada didalam pembuluh darah.
·         Cairan Tras seluler, merupakan cairan yang berada ditempat-tempat khusus seperti cairan otak, cairan sendi, cairan dalam bola mata, dalam rongga pleura, peritoneum, dan sebagainya.
   Lingkungan atau tempat sel hidup adalah cairan ekstra sel, dalam hal ini terutama adalah bagian interstisial dan plasma, Dari situlah sel mengambil zat ( O2 dan nutrisi ) dan membuang sisa metabolitnya. Karena cairan ekstra sel merupakan Lingkungan Hidup maka harus dijaga kelestariannya, dengan cara homeostatis agar sel tetap hidup secara baik.

6.      Komposisi Cairan Tubuh,
Cairan tubuh berisi berbagai macam elektrolit dan zat organik. Elektrolit-elektrolit terbanyak adalah Natrium, Kalium, Kalsium,   . Zat organik antara lain ; protein, glukosa, asam amino, dan asam-asam organik lain.
Ada perbedaan yang cukup mencolok antara komposisi zat-zat tersebut didalam sel, didalam cairan interstisial, dan didalam plasma.Di Ekstra sel jumlah Natrium jauh lebih banyak dari jumlah natrium di intra sel tetapi ion Kalium di Intra sel lebih banyak dari  kalium di ekstra sel. Dan ion Magnesium, fostat dan protein terbanyak di dalam sel dan bikarbonat banyak di ekstra sel.

7.      Gangguan keseimbangan cairan.
  1. Edema
Edema adalah terkumpulnya cairan didalam jaringan interstisial lebih dari jumlah yang biasa, disebabkan karena gangguan pertukanaran elektrolit antara lain plasma dengan jaringan interstisial.
Edema bisa terjadi karena akibat hal-hal berikut ;
·         Tekanan darah kapiler yang meningkat, sehingga darah seperti diperas kejaringan, hal ini dapat terjadi karena 2 sebab yairu Vena Terbendung dan Arteriola Berdilatasi atau melebar.
·         Berkurangnya jumlah Protein Plasma.Dimana terjadi teknan osmotik koloid plasma berkurang sehingga daya tarik cairan kearah lumen pembuluh drah berkurang.
·         Bendungan aliran Limfe. Bila limfe terbendung maka molekul-molekul protein  yang besar tidak dapat berpindah dari jaringan ke pembuluh darah.
·         Permeabelitas Kapiler yang meningkat.Dinding kapile bisa berubah menjadi sangat permeabel pada keadaan-keadaan tertentu seperti luka bakar, penderita yang mengalami renjatan / syock  atau terkena toksin.
·         Ginjal gagal membuang air padahal asupan air minum jumlahnya seperti biasa, maka air terkumpul didalam badan, karena gagal ginjal ataupun ginjal terlalu banyak mengabsorbsi natrium dan air karena peningkatan hormon aldosteron.
  1. Dehidrasi.
Dehidrasi berati tubuh terlalu banyak kehilangan air dan elektrolit (cairan tubuh ).
Seseorang dapat mengalami dehidrasi karena beberapa sebab :
·         Berkeringat terlalu banyak, seperti pada tempat yang panas tinggi, tetapi tanpa adanya asupan cairan yang masuk.
·         Muntah-muntah hebat, yang dapat menggangu keseimbangan asam dan basa jadi alkalosis.
·         Diare hebat pada penyakit Kolera – Eltor sehingga menyebab kan terjadi asidosis bersama dehidrasi.
·         Diuresis (jumlah air kemih berlebihan, baik karena obat diuretika maupun beberapa penyakit ginjal ).
Kompartemen cairan tubuh yang hilang atau berkurang pertama kali adalah interstisialdan kemudian disusul dari cairan intra vaskuler.Kematian bisa terjadi bila kehilangan cairan ektra sel mencapai 60 5 atau kehilangan cairan intra seluker cukup 30 % saja. 

8.      Perhitungan Pemberian Cairan menurut Berat badan. ( Rehidrasi awal dan rumat ).
·         Berat badan 1-10 kg : 100 ml / kg BB.
·         Berat badan 10-20 kg : 1000 ml + 50 ml / kg BB sisa ( BB – 10 kg ).
·         Berat badab > 20 kg : 1500 ml + 20 ml / kg BB sisa  ( BB – 20 kg ).
Penggantian Cairan Bila pasien mengalami renjatan :
·         Beri cairan infus dengan di guyur debanyak 500 cc
·         Lalu beri Infus RL / Nacl 0,9 %/ glukosa 10 % pada hari pertama 20 mg/kg BB / jam. Lalu setelah tromosit meningkat atau Hematokrit kembali normal ( 37-52 % ) . infus tetap diberiakn tetapi dikuramgi menjadi 10mg/ kg/BB/ jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar